Minggu, 09 Desember 2012

Prinsip-prinsip Umum Manajemen


1. PEMBAGIAN KERJA
Dalam organisasi/perusahaan yang sudah maju sebagai akibat dari perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologinya yang menuntut adanya spesialisasi/pengelompokan tenaga kerja yang teratur dan tepat. Karena spesialisasi orang-orang inilah, maka di perlakukan adanya pembagian kerja/tugas yang sesuai dengan kemampuan, keahlian dan bakat yang dimilikinya. Sehingga tujuan organisasi yang akan di capai, menjadi lebih terarah,efektif dan efisien.

2. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB (AUTHORITY ANDRESPONSIBILITY)
Setiap pegawai dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.

3. DISIPLIN (DISCIPLINE)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang.Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.

4.KESATUAN PERINTAH (UNITY OF COMMAND)
Dalam melaksanakan pekerjaan, pegawai harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari pimpinan lain kepada pegawai akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.

5. KESATUAN PENGARAHAN (UNITY OF DIRECTION)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya,pegawai perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu,perlu alur yang jelas dari mana pegawai mendapat wewenang untuk melaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity odirection) tidak dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.

6. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN ORGANISASI DI ATASKEPENTINGAN SENDIRI 
Setiap pegawai dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.

7. KOMPENSASI (COMPENSATION )
Kompensasi menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Pegawai yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam sistem kompensasi harus dipikirkan bagaimana agar dapat menimbulkan kedisiplinan,kegairahan dan ketenangan pegawai dalam bekerja, sehingga pegawai berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar.Prinsip more pay for more prestige ( upaya lebih untuk prestasilebih ), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan, sebab apabila ada perbedaan (gap) akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan ketidak disiplinan.

8.PEMUSATAN (CENTRALIZATION)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak pada orang yang memegang wewenang tertinggi atau pimpinan.Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)

9. TINGKATAN (HIERARCHY )
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada pimpinan dan seterusnya berurutan ke bawah.dengan adanya hirarki ini, maka setiap pegawai akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.

10. KETERTIBAN (ORDER)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh pegawai, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.

11. KEADILAN DAN KEJUJURAN (FAIR AND HONESTY) 
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral pegawai dan tidak dapat dipisahkan.Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Pimpinan yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.

12. STABILITAS (STABILITY)
Dalam setiap kegiatan kestabilan pegawai harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar.Kestabilan pegawai terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan. Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.

13. PRAKARSA (INISIATIVE)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak,perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari pegawai harus dihargai. Prakarsa ( inisiatif ) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan.Setiap penolakan terhadap prakarsa pegawai merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu,seorang pimpinan yang bijak akan menerima dengan senang hati prakarsa-prakarsa yang dilahirkan bawahannya.

14. SEMANGAT KESATUAN, SEMANGAT KORP (SPIRIT OF UNIT)
Setiap pegawai harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasasenasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangatkerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabilasetiap pegawai mempunyai kesadaran bahwa setiap pegawaiberarti bagi pegawai lain dan pegawai lain sangat dibutuhkanoleh dirinya. Pimpinan yang memiliki kepemimpinan akanmampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp),sedangkan pimpinan yang suka memaksa dengan cara-carayang kasar akan melahirkan perpecahan dalam korp (friction decorp) dan membawa bencana.
 
Sumber : http://id.scribd.com/doc/12308953/7/PRINSIP-PRINSIP-UMUM-MANAJEMEN-GENERAL-PRINCIPLE-OF-MANAGEMENT





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-widget-sharing-melayang.html#ixzz2DyrVQMdY